Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance telah mengungkapkan harapannya agar istrinya, Usha Vance, suatu hari nanti memeluk agama Kristen. Pernyataan yang disampaikan pada 30 Oktober 2024 ini menjadi sorotan publik mengingat latar belakang keagamaan yang berbeda antara keduanya.
Pernyataan JD Vance tentang konversi agama istrinya
Dalam pidatonya di University of Mississippi, Vance menjelaskan bahwa Usha dibesarkan dalam keluarga Hindu yang tidak terlalu religius. Ketika mereka pertama kali bertemu, keduanya mengaku sebagai agnostik. Namun, perjalanan spiritual Vance berubah ketika ia masuk Katolik enam tahun lalu.
“Apakah saya berharap akhirnya dia tergerak oleh hal yang sama seperti saya di gereja ?” tanya Vance kepada para mahasiswa. “Ya, saya jujur berharap demikian. Karena saya percaya pada injil Kristen, dan saya berharap suatu saat nanti istri saya dapat melihatnya dengan cara yang sama.”
Meski demikian, Vance menekankan pentingnya kehendak bebas dalam keyakinan Kristen. Ia menyatakan bahwa jika Usha tidak mengalami konversi, hal tersebut tidak akan menjadi masalah baginya. Prinsip Kristen yang paling penting menurutnya adalah menghormati kehendak bebas setiap individu.
Praktik keagamaan keluarga Vance
Meskipun berbeda keyakinan, Usha secara rutin menghadiri gereja bersama suaminya. Pasangan ini telah memutuskan untuk membesarkan ketiga anak mereka dalam tradisi Kristen. Dua dari tiga anak mereka bersekolah di sekolah Kristen, dan anak sulung mereka, Ewan, bahkan sudah menerima komuni pertamanya tahun lalu.
Praktik keagamaan keluarga Vance menunjukkan bagaimana toleransi antarumat beragama dapat diterapkan dalam rumah tangga. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kehidupan keagamaan mereka :
- Kehadiran rutin Usha di gereja meskipun tidak seagama
- Pendidikan Kristen untuk anak-anak
- Dukungan Usha terhadap perjalanan spiritual suaminya
- Penghormatan terhadap perbedaan keyakinan
Pernikahan dengan nuansa multikultural
Upacara pernikahan Vance dan Usha pada 2014 di Kentucky mencerminkan keragaman latar belakang keduanya. Acara tersebut tidak hanya mengikuti tradisi Kristen, tetapi juga menyertakan berkah Hindu untuk menghormati warisan budaya Usha.
Usha menjelaskan kepada penyiar India bahwa mereka mengundang tamu dari seluruh dunia, termasuk dari India. “Daftar tamu dan upacara kami merupakan representasi dari latar belakang yang sangat berbeda yang bersatu,” katanya.
| Aspek Pernikahan | Tradisi Kristen | Tradisi Hindu |
|---|---|---|
| Upacara Utama | Pemberkatan gereja | Ritual Hindu |
| Tamu Undangan | Keluarga Amerika | Keluarga dari India |
| Simbolisme | Salib dan doa | Mantra dan sesajen |
Tantangan dan dukungan dalam perjalanan iman
Vance mengakui bahwa Usha sangat mendukung ketika ia mulai terlibat kembali dengan imannya, meskipun sang istri bukanlah seorang Kristen. Dukungan ini menunjukkan kedewasaan hubungan mereka dalam menghadapi perbedaan keyakinan.
Sebagai salah satu Katolik terkemuka dalam administrasi Donald Trump, Vance juga harus menghadapi berbagai kritik dan serangan. Ia pernah membela istrinya dari serangan rasis yang dilontarkan oleh komentator nasionalis Kristen sayap kanan, Nick Fuentes. “Jangan serang istri saya,” tegas Vance.
Perjalanan spiritual keluarga Vance memberikan contoh bagaimana konsep ordo amoris dalam Kekristenan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, di mana cinta dan pengertian menjadi fondasi utama dalam menghadapi perbedaan keyakinan dalam rumah tangga.
- Sarjana Perjanjian Baru N.T. Wright tentang ajaran Santo Paulus - 13 November 2025
- Perayaan hari raya Basilika Lateran : sejarah dan makna spiritual gereja katedral Roma - 10 November 2025
- Mayoritas diam umat Katolik AS dukung upaya penegakan imigrasi Trump, kata ahli - 30 Oktober 2025




