Survei terbaru dari Cultural Research Center di Arizona Christian University mengungkapkan fakta yang mengejutkan tentang keyakinan umat Kristen Amerika terhadap doktrin Trinitas. Data yang dikumpulkan dari 2.100 orang dewasa pada Januari 2025 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil umat Kristen Amerika yang sebenarnya menerima konsep fundamental ini dalam iman Kristen.
Penurunan keyakinan terhadap Trinitas di kalangan umat Kristen Amerika
Studi terbaru memperlihatkan bahwa hanya 16% dari mereka yang mengidentifikasi diri sebagai Kristen percaya pada Trinitas – ajaran bahwa Tuhan adalah “tiga pribadi yang berbeda namun tidak terpisahkan dan setara dalam satu Wujud tak terbatas”. Konsep Trinitas yang mencakup Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus ternyata tidak diterima oleh mayoritas umat Kristen di Amerika.
Angka ini sedikit meningkat menjadi 24% di antara kelompok Kristen yang secara teologis mengidentifikasi diri sebagai “born-again” atau “lahir baru”. Sementara di kalangan “Integrated Disciples” – mereka yang memiliki pandangan dunia yang sepenuhnya berdasarkan Alkitab – persentasenya mencapai 62%.
Secara keseluruhan, dari seluruh responden (termasuk non-Kristen), hanya 11% yang menyatakan percaya pada konsep Trinitas. Data ini menunjukkan kesenjangan pemahaman teologis yang signifikan dalam masyarakat Amerika yang mayoritas mengklaim diri sebagai Kristen.
Pemahaman mengenai konsep Trinitas sangat penting dalam iman Kristen. Trinitas berkaitan erat dengan apa yang dimaksud dengan menghujat Roh Kudus, yang merupakan salah satu konsep penting dalam ajaran Kristen.
Kepercayaan terhadap tiga pribadi Allah dalam Trinitas
Survei juga mengungkap perbedaan signifikan dalam kepercayaan terhadap masing-masing pribadi dalam Trinitas. Meskipun 59% responden percaya pada keberadaan Yesus Kristus, hanya 29% yang menyatakan percaya pada Roh Kudus. Kesenjangan ini menunjukkan pemahaman parsial terhadap konsep Trinitas di mana ketiga pribadi Allah seharusnya dianggap setara.
Terkait dengan kepercayaan pada Allah secara umum, hanya 40% responden yang percaya bahwa Tuhan ada dan mempengaruhi kehidupan manusia. Angka ini meningkat menjadi:
- 53% di antara mereka yang mengidentifikasi diri sebagai Kristen
- 60% di kalangan Kristen “born-again” secara teologis
- 100% di kalangan “Integrated Disciples”
Data ini menunjukkan bahwa bahkan konsep dasar tentang Allah yang berinteraksi dengan manusia tidak diterima secara universal di kalangan mereka yang mengaku Kristen.
Kelompok | Percaya Trinitas | Percaya Tuhan mempengaruhi hidup |
---|---|---|
Semua responden | 11% | 40% |
Kristen (self-identified) | 16% | 53% |
Kristen “born-again” | 24% | 60% |
Integrated Disciples | 62% | 100% |
Pengaruh budaya populer terhadap teologi Amerika
George Barna, Direktur Penelitian CRC, mengidentifikasi fenomena menarik bahwa tokoh-tokoh media populer tampaknya lebih berpengaruh dalam membentuk pandangan spiritual Amerika daripada para teolog tradisional. Ia menyebutkan nama-nama seperti Tucker Carlson, Joe Rogan, Russell Brand, Jordan Peterson, Megyn Kelly, dan Bill Maher sebagai “teolog utama” yang mempengaruhi pandangan spiritual Amerika saat ini.
Meskipun beberapa dari mereka seperti Brand dan Peterson telah menunjukkan ketertarikan pada Kekristenan (Brand bahkan baru-baru ini dibaptis), dan Carlson serta Kelly adalah Kristen yang mapan, mereka mencampur teologi praktis dan terkadang tidak alkitabiah dengan sudut pandang filosofis dalam komentar mereka tentang kehidupan dan peristiwa dunia.
Barna mengungkapkan keprihatinannya bahwa banyak gereja Kristen yang berfokus pada rangkaian pengajaran yang tidak efektif mengembangkan pandangan dunia alkitabiah terintegrasi yang dapat diandalkan oleh jemaat untuk melawan pandangan sekuler populer tentang realitas.
Ia mempertanyakan: “Siapa yang berkomitmen memastikan orang memahami blok bangunan teologis dasar dari pandangan dunia alkitabiah? Di mana keprihatinan atas penolakan hampir universal terhadap banyak ajaran alkitabiah sentral?”
Keprihatinan atas identitas kekristenan Amerika
Temuan survei ini menambah bukti tentang keterbatasan atau kurangnya kepercayaan Amerika pada Alkitab, batasan yang mereka tempatkan pada otoritas dan pengaruh Tuhan, dan penolakan untuk hidup selaras dengan cara dan tujuan-Nya.
Menurut Barna, hasil survei tentang ketidaktahuan atau penolakan Amerika terhadap Trinitas hanyalah contoh lain dari orang-orang yang hidup tanpa kebenaran dan prinsip hidup dari Tuhan yang membentuk kehidupan mereka. Ia menyoroti bahwa penelitian pelacakan pandangan dunia nasional menunjukkan kebanyakan orang Amerika tidak mengetahui banyak ajaran alkitabiah penting, mulai dari Sepuluh Perintah hingga masalah yang berkaitan dengan pertobatan, keselamatan, dan tujuan utama kehidupan.
Pertanyaan kritis yang diajukan Barna merefleksikan keprihatinan lebih besar: “Apakah Gereja Tuhan berdedikasi untuk mengenal-Nya dan membuat-Nya dikenal, atau telah tergoda oleh gangguan dan distorsi budaya kita?”
- Revolusi Paus Fransiskus : Harapan umat Katolik dan kenyataan yang mengejutkan - 23 April 2025
- Grup drag queen mengejek Yesus dan Kekristenan dalam pertunjukan Paskah untuk anak-anak - 19 April 2025
- Peran kristiani yang kuat di Gedung Putih : Sejarah, pengaruh, dan praktik keagamaan para presiden AS - 18 April 2025