Paus Leo XIV telah menyampaikan keprihatinan mendalam dalam misa pertamanya sebagai pontiff tentang kecenderungan masyarakat modern yang lebih menghargai teknologi, uang, dan sukses dibandingkan nilai-nilai Kekristenan. Dalam homilinya yang bersejarah di Kapel Sistina pada 9 Mei 2025, pontiff baru ini menyoroti tantangan yang dihadapi iman Kristen di dunia kontemporer.
Kritik paus terhadap materialisme modern
Dalam bagian homili yang disampaikan dalam bahasa Italia, Paus Leo XIV mengungkapkan keprihatinannya tentang banyak tempat di mana teknologi, uang, kesuksesan, kekuasaan, atau kesenangan lebih dihargai daripada iman Kristen. Beliau memperingatkan bahwa di banyak tempat, iman Kristen “dianggap absurd, hanya untuk orang lemah dan tidak cerdas.”
Pontiff baru ini juga menyoroti bahwa orang-orang beriman sering diejek, ditentang, direndahkan atau dalam kasus terbaik hanya ditoleransi dan dikasihani. Fenomena ini mencerminkan pergeseran nilai yang signifikan dalam masyarakat global.
“Sering kali sosok Yesus hanya direduksi menjadi semacam pemimpin karismatik atau manusia super,” kata Paus. Dia memperingatkan bahwa hal ini tidak hanya terjadi di kalangan non-percaya, tetapi juga di antara orang-orang yang telah dibaptis, yang menurutnya akhirnya hidup dalam “ateisme de facto.”
Paus Leo XIV, yang lahir sebagai Robert Francis Prevost di Chicago, Amerika Serikat, berharap dapat memimpin Gereja Katolik Roma yang “menerangi malam-malam gelap dunia ini”. Sebagai pemimpin tertinggi Katolik Roma, beliau menegaskan akan menjadi “administrator yang setia” bagi gereja, dan bahwa gereja harus dinilai dari kekudusan anggotanya, bukan dari “kemegahan bangunannya.”
Latar belakang dan signifikansi pemilihan paus Amerika pertama
Pemilihan Cardinal Robert Prevost sebagai Paus Leo XIV merupakan sebuah momen bersejarah bagi Gereja Katolik. Sebagai paus Amerika pertama, kepemimpinannya membawa perspektif baru ke Tahta Suci. Berikut adalah beberapa aspek penting dari latar belakang beliau:
- Lahir dan dibesarkan di Chicago, Amerika Serikat
- Menghabiskan sebagian besar karirnya di Peru
- Memiliki kemampuan multilingual yang luar biasa
- Pernah memimpin Ordo Agustinian
- Memegang posisi senior di Vatikan sebelum terpilih sebagai paus
Konklaf yang memilih Paus Leo XIV berlangsung kurang dari 26 jam, menjadikannya salah satu yang terpendek dalam sejarah Katolik modern. Pemilihan mengejutkan ini telah disambut dengan antusiasme di seluruh Amerika Latin, di mana banyak yang merayakannya sebagai pontiff kedua dari wilayah tersebut, setelah pendahulunya dari Argentina, Paus Fransiskus.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyatakan bahwa pemilihan nama Leo merupakan referensi yang “jelas dan disengaja” kepada paus terakhir bernama Leo. Leo XIII terpilih pada 1878 dan dikenal karena ensikliknya tahun 1891, Rerum Novarum, yang menguraikan hak-hak pekerja.
Aspek | Dampak pada Kepemimpinan Gereja |
---|---|
Latar Belakang Amerika | Perspektif baru tentang isu-isu global |
Pengalaman di Peru | Pemahaman mendalam tentang tantangan di Amerika Latin |
Kemampuan multilingual | Komunikasi lebih efektif dengan umat global |
Tanggapan global dan harapan untuk kepemimpinan baru
Reaksi terhadap pemilihan Paus Leo XIV telah datang dari berbagai penjuru dunia. Di Amerika Serikat, banyak yang mengekspresikan kegembiraan memiliki paus Amerika, dan khususnya paus yang lahir di Chicago. Walikota Chicago Brandon Johnson bahkan men-tweet, “Everything dope, including the pope, comes from Chicago” dan mantan presiden AS Barack Obama mengucapkan selamat kepada “sesama orang Chicago” di media sosial.
Sementara itu, saudara laki-laki tertua paus, John Prevost, dalam wawancara dengan New York Times, mengungkapkan bahwa sang pontiff baru memiliki kedekatan emosional dan ideologis dengan pendahulunya, Paus Fransiskus. John menggambarkan saudaranya sebagai orang yang moderat dan tidak akan ragu untuk berbicara menentang ketidakadilan.
Tiongkok telah mengirimkan selamat kepada Paus Leo XIV yang baru terpilih dan berharap Vatikan di bawah pontiff baru akan melanjutkan dialog dengan Tiongkok “dalam semangat konstruktif”, seperti dilaporkan Reuters dari juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok pada Jumat.
Di Inggris, juru bicara Raja Charles mengatakan bahwa raja, yang merupakan kepala Gereja Inggris yang memisahkan diri dari Roma pada 1530-an, mengirimkan pesan pribadi selamat kepada Paus Leo XIV yang baru terpilih.
Misa Inaugurasi formal Paus Leo XIV untuk menandai pengangkatannya akan diadakan di Lapangan Santo Petrus pada Minggu, 18 Mei 2025, kata Vatikan dalam pernyataan pada hari Jumat. Paus baru, yang terpilih pada hari Kamis, akan mengadakan audiensi umum pertamanya pada 21 Mei 2025.