Paus : Umat Katolik akan menerima tanggal Paskah yang sama untuk Timur dan Barat

Paus : Umat Katolik akan menerima tanggal Paskah yang sama untuk Timur dan Barat

Perayaan Paskah merupakan momen penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Namun, perbedaan tanggal perayaan antara gereja Timur dan Barat telah lama menjadi tantangan dalam upaya mewujudkan persatuan. Paus Fransiskus, sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, baru-baru ini menyampaikan harapan baru untuk menyatukan perayaan Paskah ini.

Seruan paus untuk persatuan dalam perayaan paskah

Dalam perayaan Minggu Doa untuk Persatuan Umat Kristiani, Paus Fransiskus menegaskan kembali kesediaan Gereja Katolik untuk menerima usulan tanggal umum perayaan Paskah di Timur dan Barat. Beliau menyoroti fakta bahwa pada tahun 2025, tanggal Paskah akan bertepatan antara kalender Gregorian (Barat) dan kalender Julian (Timur).

Paus menyatakan, “Saya memperbarui seruan saya agar kebetulan ini dapat menjadi ajakan bagi semua umat Kristiani untuk mengambil langkah tegas menuju persatuan di sekitar tanggal umum Paskah.” Pernyataan ini disampaikan pada tanggal 25 Januari dalam ibadah ekumenis di Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, Roma.

Paus Fransiskus juga menekankan bahwa Gereja Katolik terbuka untuk menerima tanggal yang diinginkan semua pihak, dengan tujuan mencapai kesatuan. Ini menunjukkan komitmen kuat Vatikan untuk menjembatani perbedaan historis antara tradisi Timur dan Barat.

Sejarah perbedaan tanggal paskah

Perbedaan tanggal perayaan Paskah memiliki akar sejarah yang panjang. Sebelum Konsili Nicea pada tahun 325, komunitas Kristiani yang berbeda merayakan Paskah pada tanggal yang berbeda-beda. Konsili ini kemudian memutuskan formula untuk menentukan tanggal umum perayaan Paskah demi persatuan komunitas Kristiani dan kesaksian mereka.

Keputusan Konsili Nicea menetapkan bahwa Paskah akan dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama setelah ekuinoks musim semi. Namun, perbedaan antara kalender Julian dan tahun matahari yang sebenarnya menyebabkan pergeseran tanggal ekuinoks, yang akhirnya menimbulkan perbedaan hingga empat minggu antara perayaan Paskah di Timur dan Barat.

Berikut adalah tabel perbandingan antara kalender Gregorian dan Julian:

Aspek Kalender Gregorian Kalender Julian
Digunakan oleh Gereja Barat Sebagian besar Gereja Timur
Tahun penerapan 1582 45 SM
Akurasi terhadap tahun matahari Lebih akurat Kurang akurat

Paus : Umat Katolik akan menerima tanggal Paskah yang sama untuk Timur dan Barat

Langkah menuju kesatuan

Upaya menyatukan tanggal Paskah bukanlah hal baru. Sejak era Paus Paulus VI pada tahun 1960-an, Gereja Katolik telah menyatakan kesediaannya untuk menerima tanggal umum jika gereja-gereja Timur setuju. Paus Fransiskus kini menegaskan kembali posisi ini, menunjukkan kontinuitas dalam kebijakan Vatikan.

Dalam upaya menuju kesatuan, beberapa langkah penting yang dapat diambil antara lain:

  • Dialog intensif antar denominasi Kristiani
  • Studi bersama tentang sejarah dan teologi perayaan Paskah
  • Mencari formula baru yang dapat diterima semua pihak
  • Membangun kesepakatan bertahap menuju tanggal umum

Harapan baru untuk persatuan kristiani

Perayaan 1700 tahun Konsili Nicea pada tahun 2025 membuka peluang baru bagi umat Kristiani untuk merefleksikan akar iman bersama mereka. Paus Fransiskus menyebut ini sebagai “tahun rahmat, kesempatan bagi semua umat Kristiani yang mengucapkan Kredo yang sama dan percaya pada Tuhan yang sama.”

Meskipun upaya mencapai kesatuan tanggal Paskah mungkin terasa sulit, Paus mengingatkan bahwa Yesus selalu memulihkan harapan. Beliau mengajak umat untuk terus bergerak maju, menjaga persatuan, dan percaya bahwa kesatuan yang dicari akan ditemukan.

Dengan semangat ekumenis yang terus tumbuh, harapan untuk melihat umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Paskah pada tanggal yang sama semakin nyata. Ini bukan hanya tentang tanggal, tetapi juga tentang memperkuat ikatan persaudaraan dan kesaksian iman di tengah dunia yang semakin terpecah-belah.

Agung
Scroll to Top