Paus Fransiskus mendorong kaum muda menjadi pelaku utama revolusi amal kasih dalam forum “Pax Romana” di Roma.
- Seruan perdamaian Paus direspons positif oleh ISKA
- Pax Romana berperan penting dalam mewujudkan visi sinodalitas
- Implementasi pesan Paus melalui berbagai kegiatan dan forum
- Kaum muda didorong menjadi agen perubahan aktif dalam revolusi amal kasih
Dalam forum “Pax Romana” yang berlangsung di Roma, Italia, Paus Fransiskus menyampaikan pesan penting kepada para peserta. Beliau mendorong kaum muda untuk menjadi pelaku utama revolusi amal kasih dan terlibat aktif dalam menciptakan perubahan positif di dunia. Pesan ini menjadi inspirasi bagi Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) dan organisasi Katolik lainnya untuk terus berkomitmen dalam mewujudkan perdamaian global.
Seruan perdamaian paus fransiskus dan respons ISKA
Paus Fransiskus telah lama menjadi tokoh sentral dalam menyuarakan perdamaian dunia. Pada forum “Pax Romana” yang diselenggarakan di rumah retret II Carmelo, Ciampino, Roma, ISKA menunjukkan dukungannya terhadap seruan perdamaian ini. Prasetyo Nurhardjanto, perwakilan ISKA, menegaskan bahwa Gereja Katolik memiliki posisi strategis dalam mendorong terciptanya perdamaian global.
Nilai-nilai yang dianut Gereja Katolik menjadi fondasi kuat bagi upaya perdamaian di berbagai tingkatan. Prasetyo, yang juga menjabat sebagai Vice President ICMICA Pax Romana, bersama dengan jaringan internasional lainnya, merespons ajakan Paus pada 22 Juli 2022 untuk membangun dunia yang lebih inklusif, harmonis, dan berkelanjutan.
Berikut adalah tujuh komitmen yang dirumuskan oleh kelompok intelektual dan kaum muda Katolik dunia :
- Memulai perdamaian dari tingkat pribadi hingga global
- Menjadikan keadilan sebagai dasar perdamaian
- Memberikan dukungan solidaritas bagi kaum marginal
- Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
- Mendukung Gerakan Keadilan dan Perdamaian melalui pendidikan
- Melakukan aksi dan advokasi sebagai agen perubahan
- Memperdalam hubungan dengan Tuhan melalui doa dan pembaruan spiritual
Peran pax romana dalam mewujudkan visi sinodalitas
Pax Romana, sebagai gerakan awam Katolik internasional, memainkan peran penting dalam mewujudkan visi sinodalitas yang diusung oleh Paus Fransiskus. Gerakan ini menggabungkan dua organisasi dengan tujuan serupa, yaitu Gerakan Katolik Internasional untuk Urusan Intelektual dan Kebudayaan (ICMICA) dan Gerakan Internasional Mahasiswa Katolik (IMCS).
Dalam audiensi yang diadakan pada 20 September 2024 di Vatikan, Paus Fransiskus menerima delegasi Pax Romana. Beliau menekankan pentingnya mendorong kaum muda menjadi protagonis revolusi kasih dan pelayanan. Paus mengutip dokumen Christus Vivit yang dikeluarkan pada 2019, mengajak kaum muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi terlibat aktif dalam perjuangan demi kebaikan bersama.
Tabel berikut menggambarkan pesan utama Paus Fransiskus kepada delegasi Pax Romana :
Aspek | Pesan Paus Fransiskus |
---|---|
Kewarganegaraan Global | Mengembangkan rasa kewarganegaraan global dan mendorong tindakan di tingkat lokal |
Peran Kaum Muda | Menjadi ragi bagi Injil dengan mendorong perubahan berarti dalam komunitas |
Sinodalitas | Terlibat dalam “berjalan bersama” melalui mendengarkan, berpartisipasi, dan dialog terbuka |
Spiritualitas | Memperhatikan suara Roh Kudus yang bijaksana dalam setiap tindakan |
Implementasi pesan paus dalam gerakan perdamaian global
Implementasi pesan Paus Fransiskus terlihat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pax Romana dan organisasi terkait. Rome Catholic Peace Forum (CPF) menjadi salah satu wadah penting dalam membahas tantangan dan peluang gerakan perdamaian kaum muda. Forum ini menghadirkan pembicara-pembicara ternama seperti Kevin Ahern, Martha Ines Romero, dan Budi Tjahjono yang membahas isu-isu kritis terkait perdamaian dan keadilan.
Selain itu, Nagasaki Catholic Peace Forum yang diadakan pada 10 Agustus 2024 juga menjadi momentum penting dalam mengingat tragedi pengemboman Hiroshima dan Nagasaki. Forum ini menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai negara, termasuk Prasetyo Nurhardjanto dari Indonesia, yang berbagi perspektif tentang pentingnya perdamaian global.
Beberapa inisiatif konkret yang dilakukan sebagai implementasi pesan Paus Fransiskus antara lain :
- Pengembangan kurikulum pendidikan yang memasukkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian
- Advokasi kebijakan yang melindungi lingkungan sebagai “rumah bersama”
- Program solidaritas untuk kelompok marginal dan tertindas
- Pelatihan kepemimpinan bagi kaum muda untuk menjadi agen perubahan
- Dialog lintas agama dan budaya untuk mempromosikan pemahaman bersama
Peran kaum muda dalam revolusi amal kasih
Paus Fransiskus menekankan pentingnya peran kaum muda dalam mewujudkan revolusi amal kasih. Beliau mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif terlibat dalam perubahan positif di masyarakat. Pesan ini sejalan dengan semangat Pax Romana yang mendorong partisipasi aktif kaum muda dalam isu-isu global.
Para alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang masih aktif dalam kegiatan Pax Romana menjadi contoh nyata implementasi pesan Paus. Mereka terus berkontribusi dalam gerakan perdamaian internasional, seperti yang ditunjukkan oleh Prasetyo Nurhardjanto, Budi Tjahjono, dan Vivian yang berkarya di berbagai negara.
Untuk mewujudkan visi revolusi amal kasih, kaum muda didorong untuk :
- Mengembangkan kepekaan sosial terhadap isu-isu global
- Terlibat dalam kegiatan sukarelawan dan pelayanan masyarakat
- Menggunakan media sosial secara positif untuk menyebarkan pesan perdamaian
- Berpartisipasi dalam forum-forum internasional untuk menyuarakan aspirasi kaum muda
- Menginisiasi proyek-proyek inovatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan
Dengan menjadi pelaku utama revolusi amal kasih, kaum muda dapat membawa perubahan signifikan dalam mewujudkan dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan. Pesan Paus Fransiskus menjadi inspirasi bagi generasi muda Katolik di seluruh dunia untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam membangun peradaban kasih yang universal.
- Paus Fransiskus kirim surat khusus ke eks dirut Garuda : Isi pesan yang mengejutkan terungkap - 30 November 2024
- Paus Fransiskus mengecam kesombongan penjajah Israel di Palestina : Seruan perdamaian - 27 November 2024
- Paus Fransiskus desak penyelidikan genosida Israel di Gaza : Seruan pertama pemimpin Katolik dunia - 18 November 2024