Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mendalam terhadap tingkat kekerasan yang dialami umat Kristen dan kelompok lain di Nigeria. Pernyataan resmi ini muncul setelah komedian Amerika Bill Maher mengangkat isu pembunuhan massal umat Kristen oleh kelompok militan Islam seperti Boko Haram di wilayah Nigeria.
Posisi resmi pemerintahan Trump terhadap krisis keagamaan Nigeria
Administrasi Trump telah mengangkat isu kekerasan terhadap komunitas Kristen Nigeria ke level diplomatik tertinggi. Departemen Luar Negeri secara eksplisit menyatakan bahwa Amerika Serikat tetap sangat prihatin dengan tingkat kekerasan yang dialami umat Kristen dan anggota kelompok lain di Nigeria, termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teroris seperti Boko Haram dan ISIS-West Africa di Nigeria utara.
Pemerintah Amerika telah mengangkat masalah ini dengan pemerintah Nigeria pada level tertinggi. Washington mendesak Lagos untuk lebih efektif menangani serangan berulang terhadap komunitas rentan dan memastikan bahwa hukum-hukum di seluruh negara konsisten dengan komitmen terhadap kebebasan beragama. Kongres Amerika bahkan telah mengadakan dengar pendapat dimana Subkomite Afrika dari Komite Urusan Luar Negeri menyerukan Nigeria untuk diklasifikasikan sebagai Country of Particular Concern.
Designated sebagai negara dengan perhatian khusus merupakan penunjukan Departemen Luar Negeri AS berdasarkan International Religious Freedom Act untuk negara-negara yang pemerintahnya “terlibat dalam atau mentolerir pelanggaran kebebasan beragama yang sangat parah”. Meskipun daftar ini belum diperbarui sejak Desember 2023, tekanan politik terus meningkat. Penyerang islamis bunuh lebih dari lima puluh katolik di Kongo menunjukkan bahwa kekerasan terhadap umat Kristen tidak hanya terjadi di Nigeria saja.
Skala kekerasan dan data statistik yang mengkhawatirkan
Open Doors, organisasi advokasi Kristen internasional, menempatkan Nigeria sebagai negara ketujuh paling berbahaya bagi umat Kristen dalam World Watch List. Yang mengejutkan, meskipun enam negara teratas melibatkan jumlah Kristen yang jauh lebih kecil, organisasi ini menyatakan bahwa “lebih banyak orang Kristen dibunuh karena iman mereka di Nigeria dibandingkan dengan seluruh dunia yang digabungkan.”
Data dari LSM hak asasi manusia berbasis Nigeria, International Society for Civil Liberties and the Rule of Law (Intersociety), mengungkapkan angka yang mencengangkan. Dalam laporannya pada Agustus, organisasi ini menyebutkan bahwa para jihadis telah membunuh 125.009 umat Kristen sejak 2009 dengan 19.100 gereja dibakar dalam periode yang sama. Laporan tersebut juga mencatat 60.000 “Muslim liberal” terbunuh dalam tahun-tahun tersebut.
| Organisasi Teroris | Wilayah Operasi | Target Utama | Status Designasi AS |
|---|---|---|---|
| Boko Haram | Nigeria Utara | Komunitas Kristen | Entity of Particular Concern |
| ISIS-West Africa | Nigeria Utara | Multi-agama | Entity of Particular Concern |
Respons dan bantahan pemerintah Nigeria
Pemerintah Nigeria secara konsisten menolak narasi bahwa umat Kristen sedang “dibunuh secara sistematis” dalam “upaya genosida” sebagaimana digambarkan Maher. Kementerian Luar Negeri Nigeria pada Maret menyatakan bahwa terorisme di negara tersebut “tidak didorong oleh bias agama, maupun ditargetkan terhadap kelompok agama tertentu.”
Lagos juga berbicara menentang seruan untuk diklasifikasikan sebagai Country of Particular Concern setelah dengar pendapat pada Maret. Kementerian menyatakan keprihatinan kuat atas gelombang misinformasi dan laporan menyesatkan mengenai dugaan pembunuhan tertarget terhadap umat Kristen di Nigeria. Mereka berpendapat bahwa perkembangan yang tidak menguntungkan ini dimaksudkan untuk mempengaruhi pemerintah asing, terutama Amerika Serikat, untuk menunjuk Nigeria sebagai negara dengan perhatian khusus.
Beberapa perspektif berbeda muncul dari berbagai pihak :
- Juru bicara Open Doors menegaskan bahwa agama memainkan peran kunci dan umat Kristen secara tidak proporsional menjadi target
- Disu Kamor dari Nigeria Muslim Public Affairs Centre menyatakan bahwa teroris telah membunuh Muslim dan Kristen, bahkan lebih banyak Muslim yang menjadi korban serangan teroris
- Sara Jacobs dari Subkomite Afrika memperingatkan agar berhati-hati dalam karakterisasi tantangan kompleks ini
Langkah-langkah diplomatik dan masa depan hubungan bilateral
Departemen Luar Negeri telah menegaskan kembali pengawasannya terhadap tindakan pemerintah Nigeria, sementara anggota parlemen dan kelompok hak asasi manusia terus mendorong agar Nigeria didaftarkan sebagai Country of Particular Concern. Mereka memanfaatkan International Religious Freedom Act untuk menuntut perlindungan yang lebih besar bagi umat Kristen dan semua minoritas agama.
Washington telah menunjuk Boko Haram dan ISIS-West Africa sebagai Entities of Particular Concern berdasarkan International Religious Freedom Act. Kedua organisasi ini telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang masif, termasuk mengganggu kemampuan umat Kristen, Muslim, dan anggota komunitas agama lain untuk menjalankan iman mereka dengan bebas.
- Uskup Katolik AS pilih presiden konservatif, perkuat arah ke kanan - 12 November 2025
- JD Vance berharap istri Hindu-India Usha akan pindah ke Kristen – ahli bahas pernikahan beda agama - 9 November 2025
- Vatikan tegaskan Maria bukan penebus bersama di tengah penyebaran kultus Madonna - 6 November 2025




