Iman Katolik Yunani Ukraina diuji : Pesan Paus tentang ketabahan dalam ujian iman

Iman Katolik Yunani Ukraina diuji : Pesan Paus tentang ketabahan dalam ujian iman

Dalam sambutan yang mendalam pada pertemuan dengan umat Katolik Yunani Ukraina, Paus Leo XIV menegaskan bahwa meskipun iman mereka sedang diuji dengan berat, kepercayaan kepada Tuhan tetap menjadi kunci dalam menghadapi situasi perang yang tak masuk akal. Kehadiran delegasi Ukraina di Vatikan menjadi simbol harapan di tengah penderitaan yang berkepanjangan.

Pesan kekuatan di tengah perang yang melanda Ukraina

Dalam pertemuan penuh makna di Vatikan, Paus Leo XIV menyambut umat Katolik Yunani Ukraina dengan hangat. Beliau menyampaikan dukungan dan keprihatinan mendalam terhadap situasi yang sedang mereka hadapi. “Saya ingin menyatakan kedekatan saya dengan Ukraina yang menderita – anak-anak, pemuda, orang tua, dan terutama keluarga yang berduka atas orang-orang terkasih,” ungkap Paus.

Delegasi yang dipimpin oleh Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk tiba di makam Rasul Petrus dalam rangka Tahun Yubileum. Momentum ini menjadi kesempatan berharga bagi mereka untuk memperbarui iman dan memperkuat ikatan dengan Uskup Roma di tengah konflik yang berkepanjangan.

Dalam situasi perang yang menghancurkan, banyak keluarga Ukraina kehilangan rumah dan anggota keluarga mereka. Paus Leo XIV mengakui penderitaan ini, seraya berbagi duka cita untuk para tahanan dan korban perang yang tidak masuk akal. Konflik ini telah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang kehadiran Tuhan di tengah penderitaan.

Berikut adalah dampak utama konflik yang dihadapi umat Katolik Ukraina:

  • Kehilangan anggota keluarga yang berharga
  • Pengungsian dari rumah dan tanah air
  • Kerusakan infrastruktur termasuk tempat ibadah
  • Tantangan terhadap iman dan harapan di masa depan
  • Trauma psikologis dan spiritual

Situasi serupa juga terjadi di wilayah konflik lain, seperti di Timur Tengah, di mana Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata segera di seluruh konflik Timur Tengah, menunjukkan komitmen Vatikan terhadap perdamaian di seluruh dunia.

Iman yang diuji dan harapan yang tidak mengecewakan

Paus Leo XIV dengan jujur mengakui bahwa iman umat Katolik Ukraina saat ini sedang mengalami ujian yang berat. Beliau memahami bahwa banyak dari mereka sejak perang dimulai telah bertanya: “Tuhan, mengapa semua ini? Di mana Engkau? Apa yang harus kami lakukan untuk menyelamatkan keluarga, rumah, dan tanah air kami?”

Menghadapi skenario dramatis ini, Paus menekankan bahwa beriman tidak berarti sudah memiliki semua jawaban. Sebaliknya, iman berarti percaya bahwa Tuhan menyertai kita dan memberikan rahmat-Nya, bahwa Dia akan memiliki kata terakhir, dan bahwa kehidupan akan menang atas kematian.

Tantangan Iman Sumber Kekuatan
Pertanyaan tentang keberadaan Tuhan dalam penderitaan Kepercayaan pada kehadiran Tuhan yang setia
Kesedihan akibat kehilangan Harapan pada kehidupan kekal tanpa air mata
Ketakutan akan masa depan Teladan keberanian Bunda Maria

Paus mendorong umat untuk belajar dari Bunda Maria yang sangat dicintai oleh masyarakat Ukraina. Melalui “ya” yang rendah hati dan berani, Maria membuka pintu bagi penebusan dunia. Demikian pula, “ya” yang sederhana dan tulus dari umat beriman dapat menjadi instrumen di tangan Tuhan untuk mencapai sesuatu yang besar.

Iman Katolik Yunani Ukraina diuji : Pesan Paus tentang ketabahan dalam ujian iman

Berjalan bersama sebagai peziarah harapan

Perjalanan umat Katolik Yunani Ukraina ke Roma menjadi simbol bermakna dari perjalanan hidup yang berorientasi pada kekekalan. Paus Leo XIV mengingatkan bahwa Yubileum memanggil semua orang beriman untuk menjadi peziarah harapan sepanjang hidup mereka, meskipun menghadapi kesulitan saat ini.

Dalam berkah apostoliknya, Paus berdoa agar Bunda Maria, Bunda Harapan, membimbing dan melindungi mereka. Beliau memberikan berkat untuk keluarga, Gereja, dan seluruh masyarakat Ukraina. Secara khusus, Paus juga menyapa dan memberkati para ibu dari tentara yang gugur di garis depan yang turut serta dalam ziarah tersebut.

Pertemuan ini menjadi pengingat kuat bahwa di tengah ujian iman yang berat, komunitas beriman tetap bersatu dan saling menguatkan. Dengan tetap fokus pada Kristus sebagai sumber keselamatan, umat Katolik Yunani Ukraina didorong untuk berjalan bersama—para gembala dan umat beriman—dalam perjalanan iman mereka.

Melalui pesan penguatan ini, Paus Leo XIV mengingatkan bahwa suatu hari nanti, Tuhan akan menghapus setiap air mata, dan tidak akan ada lagi kematian, perkabungan, tangisan, atau rasa sakit. Harapan inilah yang terus menyala di tengah kegelapan perang yang sedang berlangsung.

Rian Pratama
Scroll to Top