JD Vance ulangi komentar ingin istri Usha masuk agama Kristen

JD Vance ulangi komentar ingin istri Usha masuk agama Kristen

Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance kembali menegaskan komentarnya tentang harapannya agar sang istri, Usha Vance, memeluk agama Kristen. Pernyataan ini menimbulkan perdebatan politik yang cukup signifikan di berbagai kalangan masyarakat Amerika.

Dalam acara Turning Point USA di Universitas Mississippi, seorang peserta mengajukan pertanyaan yang menantang mengenai hubungan antara patriotisme Amerika dan agama Kristen. Pertanyaan ini muncul setelah peserta tersebut menyinggung fakta bahwa Usha Vance beragama Hindu dan mereka membesarkan anak-anak dalam pernikahan lintas agama.

Latar belakang konversi agama JD Vance

Perjalanan spiritual JD Vance dimulai dari keluarga evangelis yang tidak terlalu taat. Dia mengalami transformasi religius di usia 30-an dan akhirnya masuk agama Katolik pada 2019. Konversi ini terjadi bersamaan dengan dimulainya dukungannya terhadap Donald Trump yang kemudian memilihnya sebagai pasangan calon wakil presiden.

Vance menjelaskan bahwa pandangan politiknya sangat selaras dengan ajaran sosial Katolik. Dia melihat kesamaan visi antara apa yang diinginkannya untuk negara dengan apa yang diharapkan Gereja Katolik. Baptisan yang dilakukannya menandai titik balik penting dalam kehidupan spiritual dan politiknya.

Sebelum konversi tersebut, baik JD maupun Usha sama-sama menganggap diri mereka agnostik atau ateis. Usha tumbuh dalam keluarga Hindu namun tidak dalam lingkungan yang sangat religius. Perbedaan latar belakang ini menciptakan dinamika unik dalam rumah tangga mereka.

Aspek JD Vance Usha Vance
Agama asal Evangelis Hindu
Status sebelum menikah Agnostik/Ateis Agnostik/Ateis
Agama saat ini Katolik Hindu
Rencana konversi Sudah konversi Tidak ada rencana

Pengasuhan anak dalam keluarga lintas agama

Pasangan Vance memutuskan untuk membesarkan anak-anak mereka sebagai Kristen. Kedua anak mereka bersekolah di sekolah Kristen, dan anak tertua mereka yang berusia delapan tahun baru saja mengikuti komuni pertama tahun lalu. Keputusan ini mendapat sambutan hangat dari audiens konservatif yang hadir.

Namun, Usha Vance memastikan anak-anak tetap memiliki akses terhadap tradisi Hindu. Mereka memberikan buku-buku, menunjukkan berbagai hal tentang budaya Hindu, dan bahkan mengunjungi India dengan elemen-elemen religius dalam kunjungan tersebut.

Pendekatan ini mencerminkan realitas banyak keluarga Amerika modern yang menghadapi tantangan serupa. Berikut adalah strategi yang diterapkan keluarga Vance :

  • Pendidikan formal Kristen melalui sekolah agama
  • Partisipasi aktif dalam ritual Katolik seperti komuni
  • Paparan budaya dan tradisi Hindu melalui literatur
  • Kunjungan ke India untuk memahami warisan leluhur
  • Dialog terbuka tentang perbedaan keyakinan

JD Vance ulangi komentar ingin istri Usha masuk agama Kristen

Reaksi komunitas Hindu Amerika

Direktur eksekutif Hindu American Foundation, Suhag Shukla, mengkritik pernyataan Vance. Dia menilai bahwa wakil presiden pada dasarnya mengatakan bahwa aspek kehindu-an Usha tidak cukup. Kritik ini mencerminkan kekhawatiran komunitas Hindu Amerika tentang penerimaan dan pengakuan terhadap identitas religius mereka.

Shukla menyatakan bahwa komunitas Hindu Amerika mengalami ketidakpastian, dan komentar Vance justru menambah bahan bakar ketakutan yang sudah ada. Reaksi ini menunjukkan sensitivitas isu konversi agama dalam konteks politik Amerika yang semakin terpolarisasi.

Dalam konteks sejarah politik Amerika, isu agama dalam keluarga pejabat tinggi bukanlah hal baru. Konversi katolik dalam keluarga presiden telah menjadi bagian dari dinamika politik Amerika selama bertahun-tahun.

Respons terhadap kritik dan pembelaan iman

Menghadapi kritik yang muncul, Vance memberikan respons tegas melalui media sosial. Dia menyebut kritik tersebut sebagai contoh bigotri anti-Kristen yang menjijikkan. Vance menegaskan bahwa imannya mengajarkan bahwa Injil adalah kebenaran dan baik bagi manusia.

Wakil presiden menjelaskan bahwa Usha sendiri yang mendorongnya untuk terlibat kembali dengan iman bertahun-tahun lalu. Meskipun istrinya bukan Kristen dan tidak berencana untuk konversi, Vance tetap berharap suatu hari dia dapat melihat hal-hal seperti yang dia lihat.

Vance menekankan bahwa dia akan terus mencintai dan mendukung istrinya sambil berdialog tentang iman, kehidupan, dan segala hal lainnya. Dia menganggap ini sebagai hal normal dalam hubungan lintas agama dan menolak tuduhan bahwa ada agenda tersembunyi dalam keyakinannya.

jose
Scroll to Top