Kelompok Katolik kanan yang muncul siap membentuk masa jabatan kedua Trump

Kelompok Katolik kanan yang muncul siap membentuk masa jabatan kedua Trump

Pada tahun 2025, kelompok Katolik kanan yang baru muncul tampaknya siap untuk membentuk arah kebijakan dalam masa jabatan kedua Presiden Donald Trump. Fenomena ini menandai pergeseran signifikan dalam lanskap politik dan agama Amerika Serikat.

Kebangkitan kelompok Katolik kanan dalam politik AS

Kelompok Katolik kanan yang sedang berkembang telah semakin merangkul politik sayap kanan dalam beberapa tahun terakhir. Tokoh-tokoh politik seperti Wakil Presiden JD Vance, yang berpindah ke Katolik pada 2019, menjadi simbol perpaduan antara konservatisme Katolik dan politik kanan Amerika.

Kelompok ini berusaha memanfaatkan semangat tradisionalis terkait reformasi gereja yang bertujuan untuk inklusi yang lebih besar. Mereka membangun koalisi yang lebih luas untuk mendukung berbagai tujuan konservatif. Brian Burch, pemimpin salah satu kelompok advokasi politik Katolik paling kanan yang disebut CatholicVote, menyatakan:

“Vance mewakili masa depan politik Amerika – menuju realisasi autentik prinsip solidaritas Katolik yang dipahami dengan benar.”

Dukungan dari tokoh-tokoh seperti Burch menunjukkan evolusi etika Katolik konservatif yang memperluas cakrawala politiknya namun tetap teguh pada prinsip-prinsip keagamaan.

Pengaruh kelompok Katolik kanan dalam pemerintahan Trump

Kelompok Katolik kanan yang baru muncul ini mendapatkan status yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Meskipun daya tarik mereka di kalangan umat Katolik secara keseluruhan tidak terlalu menentukan, potensi mereka untuk mengubah kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu sosial-budaya dan kebebasan beragama sangat besar.

Beberapa tokoh Katolik atau yang berlatar belakang Katolik telah dinominasikan untuk posisi penting dalam kabinet Trump, antara lain:

  • Linda McMahon sebagai Menteri Pendidikan
  • Elise Stefanik sebagai Duta Besar untuk PBB
  • Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri
  • Sean Duffy sebagai Menteri Transportasi
  • John Ratcliffe sebagai Direktur CIA

Bahkan Robert F. Kennedy Jr., yang berasal dari keluarga Demokrat Katolik terkenal, dipilih Trump sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, meskipun ia bukan seorang Katolik yang aktif.

Kelompok Katolik kanan yang muncul siap membentuk masa jabatan kedua Trump

Tantangan dan ketegangan dalam komunitas Katolik AS

Kebangkitan kelompok Katolik kanan ini telah menimbulkan ketegangan di kalangan umat Katolik AS. Di satu sisi, ada suara-suara yang lebih moderat, seperti Konferensi Uskup Katolik AS (USCCB) yang menyatakan keprihatinan terhadap kebijakan-kebijakan Trump yang dapat merugikan kelompok-kelompok rentan.

Di sisi lain, kelompok seperti CatholicVote justru menyambut baik kebijakan-kebijakan tersebut sebagai jawaban atas doa-doa mereka. Joshua Mercer, wakil presiden CatholicVote, menyatakan:

“Dengan rahmat Tuhan, kita telah diberi kesempatan yang sangat langka dalam sejarah modern: untuk membawa pandangan politik Katolik kita ke lorong-lorong kekuasaan terbesar dunia.”

Ketegangan ini mencerminkan pergeseran dalam budaya Katolik Amerika yang, menurut Massimo Faggioli, seorang teolog dari Universitas Villanova, “telah menjadi lebih Amerika, yang berarti menjadi lebih Protestan, lebih evangelis, lebih libertarian, dan lebih fokus pada kebebasan individu.”

Aspek Katolik Kanan Katolik Moderat
Pandangan Politik Konservatif Beragam
Sikap terhadap Kebijakan Trump Mendukung Kritis
Hubungan dengan Vatikan Tegang Lebih harmonis

Implikasi untuk masa depan politik dan agama di AS

Kebangkitan kelompok Katolik kanan ini berpotensi mengubah lanskap politik dan keagamaan di Amerika Serikat. Beberapa implikasi yang mungkin terjadi antara lain:

Pergeseran kebijakan: Dengan semakin kuatnya pengaruh kelompok ini, kebijakan-kebijakan terkait isu-isu sosial dan keagamaan mungkin akan bergeser ke arah yang lebih konservatif.

Polarisasi internal: Ketegangan antara kelompok Katolik kanan dan kelompok moderat atau progresif dalam gereja Katolik AS kemungkinan akan semakin meningkat.

Hubungan dengan Vatikan: Penunjukan Brian Burch sebagai duta besar untuk Vatikan dapat menimbulkan ketegangan baru dalam hubungan diplomatik antara AS dan Takhta Suci, mengingat sikap antagonistisnya terhadap Paus Fransiskus.

Sementara kelompok Katolik kanan merayakan momentum politik mereka, kelompok-kelompok progresif seperti Call to Action juga bersiap untuk meningkatkan upaya mereka dalam memperjuangkan nilai-nilai inklusif dan keadilan sosial. Dinamika ini mencerminkan kompleksitas dan keragaman dalam komunitas Katolik AS yang terus berkembang.

Rian Pratama
Scroll to Top