Saat menghadapi momen-momen sulit dalam hidup, saya sering teringat akan kata-kata terakhir Yesus di kayu salib: “Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”. Perkataan ini bukan hanya menjadi teladan penyerahan diri yang sempurna, tetapi juga mengajarkan saya tentang kepercayaan mendalam kepada Tuhan.
Renungan makna penyerahan diri kepada Tuhan
Ketika saya merenungkan perkataan Yesus ini, saya menyadari betapa dalamnya kepercayaan-Nya kepada Bapa. Di tengah penderitaan yang luar biasa, Ia tetap berserah dengan penuh keyakinan. Ini bukan sekadar pasrah, melainkan kepercayaan aktif pada kebaikan rencana Tuhan.
Saya belajar bahwa:
- Penyerahan diri melibatkan kepercayaan penuh pada Tuhan
- Ini adalah tindakan sukarela, bukan paksaan
- Berserah berarti mempercayakan seluruh hidup kita pada pemeliharaan Tuhan
Yesus mengutip Mazmur 31:5 saat mengucapkan kata-kata ini, menunjukkan bahwa Ia menggenapi nubuat Perjanjian Lama. Ini mengajarkan saya bahwa penyerahan diri kita berakar pada janji-janji Tuhan yang tidak pernah gagal.
Penerapan doa penyerahan diri dalam kehidupan sehari-hari
Bagaimana saya bisa menerapkan sikap penyerahan diri seperti Yesus dalam hidup sehari-hari? Berikut beberapa langkah praktis yang saya temukan:
- Mulai hari dengan doa penyerahan diri
- Percaya pada pemeliharaan Tuhan saat menghadapi tantangan
- Meminta kekuatan Roh Kudus untuk taat pada kehendak Tuhan
- Mengingat teladan Yesus saat mengalami pergumulan
Saya juga terinspirasi oleh kisah para martir Kristen seperti Stefanus yang mengucapkan kata-kata serupa saat menghadapi kematian. Ini mengingatkan saya bahwa penyerahan diri bukan hanya untuk saat-saat mudah, tetapi juga (dan terutama) untuk saat-saat sulit.
Aspek Penyerahan Diri | Makna |
---|---|
Kepercayaan | Meyakini kebaikan rencana Tuhan |
Ketaatan | Mengikuti kehendak Tuhan sampai akhir |
Keteladanan | Menjadi contoh bagi orang lain |
Dengan bermeditasi pada kata-kata “Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku“, saya menemukan kekuatan dan penghiburan. Saya belajar untuk mempercayakan seluruh hidup saya kepada Tuhan, baik dalam kehidupan maupun kematian. Ini bukan perjalanan yang mudah, tetapi saya percaya bahwa dengan pertolongan Roh Kudus, saya dapat bertumbuh dalam sikap penyerahan diri yang sejati.
- Menghadapi antisemitisme, asosiasi ‘Katolik Ibrani’ bertujuan menjembatani Yudaisme dan Katolikisme - 18 April 2025
- Ulasan 4 bintang : “God is an Englishman” karya Bijan Omrani – novel sejarah Inggris yang memukau - 12 April 2025
- Jumlah katolik di Inggris akan melebihi anglikan untuk pertama kalinya sejak Reformasi - 11 April 2025