Pam Bondi, calon Jaksa Agung pilihan Presiden terpilih Donald Trump, telah membuat pernyataan yang menggemparkan dalam sidang konfirmasi Senat. Bondi berjanji untuk menghentikan “senjataisasi” pemerintah terhadap umat Katolik, aktivis pro-life, dan orang tua yang prihatin. Pernyataan ini menjadi sorotan utama dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Komite Kehakiman Senat pada 15 Januari 2025.
Komitmen untuk melindungi kebebasan beragama
Bondi, mantan Jaksa Agung Florida, dengan tegas menunjukkan keprihatinannya terhadap memo FBI Richmond yang menyasar umat Katolik. Ia menyebut hal tersebut sebagai “senjataisasi puncak” dari pemerintah. Memo kontroversial ini, yang terbit pada Januari 2023, mendetailkan investigasi terhadap apa yang disebut sebagai “Katolik tradisionalis-radikal” dan kemungkinan hubungannya dengan gerakan nasionalis kulit putih sayap kanan.
Dalam jawabannya terhadap pertanyaan Senator Josh Hawley, Bondi menegaskan:
- Akan menghentikan penyalahgunaan seperti memo FBI tersebut
- Berjanji untuk membaca memo itu secara pribadi
- Akan berdiskusi dengan Kash Patel, calon pemimpin FBI pilihan Trump
Bondi menekankan bahwa tindakan semacam itu “tidak boleh terjadi di Amerika Serikat” dan mengajak untuk bekerja sama mengatasi masalah ini. Ia juga berkomitmen untuk meninjau penggunaan Southern Poverty Law Center (SPLC) sebagai sumber informasi tentang kelompok ekstremis oleh FBI.
Perlindungan terhadap aktivis pro-life dan orang tua
Selain isu kebebasan beragama, Bondi juga menyoroti penuntutan terhadap demonstran pro-life berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Akses ke Klinik (FACE). Beberapa aktivis menghadapi ancaman hukuman penjara bertahun-tahun. Bondi berjanji bahwa Departemen Kehakiman tidak akan digunakan untuk menargetkan demonstran pro-life atau orang-orang dari keyakinan agama apapun.
Menanggapi pertanyaan Senator Mike Lee, Bondi menegaskan:
Tindakan yang Harus Dihentikan | Komitmen Bondi |
---|---|
Mengejar orang tua di rapat dewan sekolah | Akan dihentikan |
Investigasi terhadap praktik keagamaan | Harus dihentikan |
Mengirim informan ke gereja-gereja Katolik | Akan dihentikan |
“Ini harus berhenti,” tegas Bondi, menekankan komitmennya untuk mengakhiri senjataisasi pemerintah terhadap berbagai kelompok masyarakat.
Dampak pada kebijakan pemerintahan Trump mendatang
Dengan pelantikan Trump yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025, pernyataan Bondi memberikan gambaran tentang arah kebijakan pemerintahan baru. Trump sendiri telah mengkritik FBI atas penyelidikan terhadap umat Katolik dan berjanji untuk membebaskan para aktivis pro-life yang dipenjara berdasarkan Undang-Undang FACE.
Komitmen Bondi untuk menghentikan senjataisasi pemerintah terhadap kelompok-kelompok tertentu mencerminkan perubahan signifikan dalam pendekatan penegakan hukum. Hal ini dapat berdampak pada:
- Penghentian investigasi yang menargetkan komunitas keagamaan tertentu
- Peninjauan ulang kebijakan penuntutan terhadap aktivis pro-life
- Perubahan dalam penggunaan sumber informasi oleh lembaga penegak hukum
- Perlindungan yang lebih kuat terhadap kebebasan beragama dan berekspresi
Dengan janji-janji yang disampaikan dalam sidang konfirmasi ini, Pam Bondi telah menetapkan agenda ambisius untuk Departemen Kehakiman di bawah kepemimpinannya. Masyarakat Amerika kini menantikan implementasi dari komitmen-komitmen tersebut seiring dengan dimulainya era baru pemerintahan Trump.
- Polisi Memphis tangkap pria yang mengancam akan ‘membantai’ umat Katolik dengan parang - 27 Maret 2025
- Aktor ‘Jesus Crown of Thorns’ tidak terkejut Kekristenan berkembang di ‘dunia teknologi’ - 24 Maret 2025
- Statistik gereja baru : populasi Katolik meningkat, pekerja pastoral berkurang - 21 Maret 2025