Lirik dan makna kidung jemaat 60 : Pesan kasih dan pengharapan dalam nyanyian gereja

Interior suasana kelam dalam gereja kuno dengan jendela kaca indah.

Kidung Jemaat 60 adalah salah satu lagu gereja yang paling dikenal di Indonesia. Berjudul “Hai Makhluk Alam Semesta”, himne ini mengajak seluruh ciptaan untuk memuji Tuhan. Saya akan mengulas lirik dan makna di balik nyanyian yang penuh sukacita ini.

Pesan universal dalam kidung jemaat 60

Syair Kidung Jemaat 60 berasal dari Franciscus Assisi, seorang tokoh rohani abad ke-13. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh H.A. Pandopo pada 1982, lagu ini menggunakan melodi karya Peter von Brachel dari tahun 1623. Perpaduan ini menciptakan sebuah himne yang bertahan selama berabad-abad.

Lirik lagu ini terdiri dari 7 bait yang menggambarkan berbagai aspek alam semesta:

  • Benda-benda langit (surya, bulan, bintang)
  • Fenomena alam (angin, awan, hujan)
  • Unsur-unsur dasar (air, api)
  • Bumi dan kesuburannya
  • Sifat-sifat manusia yang mulia
  • Kematian dan kehidupan kekal
  • Ajakan untuk memuji Tuhan

Setiap bait diakhiri dengan seruan “Haleluya” yang diulang tiga kali, menekankan sukacita dan pujian kepada Sang Pencipta. Pesan utamanya adalah bahwa seluruh ciptaan, baik yang hidup maupun tak bernyawa, memiliki peran dalam memuliakan Allah.

Makna dan penggunaan dalam ibadah

Kidung Jemaat 60 sering dinyanyikan dalam kebaktian gereja di seluruh Indonesia. Lagu ini termasuk dalam buku himne “Kidung Jemaat” yang diterbitkan pertama kali pada 1986 oleh Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia. Buku ini berisi total 478 lagu dan disusun oleh Yayasan Musik Gereja di Indonesia.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan beberapa aspek penting dari Kidung Jemaat 60:

Aspek Keterangan
Judul Hai Makhluk Alam Semesta
Kategori Kidung Jemaat
Kunci nada C
Jumlah bait 7
Tema utama Pujian kepada Tuhan

Makna mendalam dari lagu ini terletak pada ajakan universal untuk bersyukur. Tidak hanya manusia, tetapi seluruh alam semesta diundang untuk memuji Sang Pencipta. Ini mencerminkan pandangan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu, dan bahwa seluruh ciptaan-Nya memiliki nilai dan tujuan.

Saya merasa himne ini sangat relevan di zaman sekarang, mengingatkan kita akan keagungan alam dan pentingnya menjaga ciptaan Tuhan. Ketika menyanyikan Kidung Jemaat 60, jemaat diajak untuk merenungkan keindahan dunia di sekitar mereka dan mengucap syukur atas semua berkat yang telah diterima.

Agung
Scroll to Top