Peringatan bersejarah telah dirayakan di Istanbul pada Minggu, 1 Juni 2025, ketika Patriark Ekumenis Bartholomew I memimpin liturgi khusus untuk memperingati 1.700 tahun sejak diselenggarakannya konsili ekumenis pertama dalam sejarah Kekristenan. Peristiwa yang penuh makna ini menandai tonggak penting dalam perkembangan iman Kristen yang masih berpengaruh hingga hari ini.
Konsili Nicea pertama: fondasi penting kekristenan
Konsili Nicea pertama diselenggarakan pada tahun 325 Masehi di kota İznik, Turki modern. Pertemuan bersejarah ini diadakan atas prakarsa Kaisar Romawi Konstantinus I yang mengumpulkan sekitar 300 uskup dari berbagai wilayah kekaisaran. Konsili ini menjadi pertemuan ekumenis pertama yang menyatukan para pemimpin gereja untuk membahas berbagai isu teologis penting.
Salah satu hasil terpenting dari konsili ini adalah perumusan Pengakuan Iman Nicea atau Nicene Creed, sebuah pernyataan iman yang masih diucapkan oleh umat Kristen hingga saat ini. Pengakuan iman ini menjadi fondasi penting dalam tradisi Gereja Ortodoks, Katolik, dan Lutheran.
Tabel berikut menunjukkan beberapa hasil penting Konsili Nicea Pertama:
Hasil Konsili | Dampak |
---|---|
Pengakuan Iman Nicea | Menjadi landasan teologis yang masih digunakan hingga sekarang |
Penetapan penanggalan Paskah | Menyeragamkan perayaan hari besar Kristen |
Penyelesaian perselisihan doktrinal | Memperkuat kesatuan gereja awal |
Patriark Bartholomew dan perannya dalam kekristenan ortodoks
Sebagai Patriark Ekumenis Konstantinopel, Bartholomew I memegang posisi “primus inter pares” (pertama di antara yang setara) di antara para patriark Gereja Ortodoks Timur. Beliau dikenal luas sebagai pemimpin spiritual yang berkomitmen pada dialog ekumenis, kemanusiaan, dan upaya pelestarian lingkungan.
Peringatan 1.700 tahun Konsili Nicea ini menjadi momen penting bagi hubungan Ortodoks-Katolik. Bartholomew I baru saja bertemu dengan Paus Leo XIV untuk pertama kalinya pada awal minggu ini, menunjukkan komitmen kedua pemimpin untuk memperkuat dialog antar denominasi Kristen.
Berikut beberapa kontribusi penting Patriark Bartholomew I:
- Inisiatif dialog ekumenis untuk memperkuat hubungan antar gereja Kristen
- Advokasi lingkungan hidup yang menjadikannya dikenal sebagai “Green Patriarch”
- Upaya kemanusiaan untuk mengatasi berbagai krisis global
- Pemeliharaan tradisi ortodoks sambil tetap terbuka pada dialog modern
Signifikansi peringatan 1.700 tahun untuk masa kini
Perayaan yang dipimpin Patriark Bartholomew di Istanbul ini tidak hanya merupakan pengingat sejarah, tetapi juga refleksi tentang bagaimana keputusan-keputusan yang dibuat 17 abad lalu masih membentuk praktik keagamaan kontemporer. Konsili Nicea pertama meletakkan dasar untuk pemahaman doktrinal dan liturgis yang masih dipegang oleh berbagai denominasi Kristen.
Liturgi peringatan ini dihadiri oleh para perwakilan dari berbagai gereja, menunjukkan semangat ekumenis yang terus diperjuangkan oleh Patriark Bartholomew. Emma De Ruiter, editor video yang meliput acara tersebut, mendokumentasikan momen-momen penting dalam perayaan bersejarah ini.
Peringatan ini juga mengingatkan kita pada peran penting İznik (Nicea kuno) dalam sejarah Kekristenan. Kota yang terletak di Turki modern ini menjadi saksi lahirnya keputusan-keputusan yang telah membentuk identitas Kristen selama berabad-abad. Melalui perayaan ini, umat Kristen di seluruh dunia diajak untuk merefleksikan kembali akar keimanan mereka dan makna persatuan dalam keberagaman tradisi.