Studi terbaru menunjukkan tren menarik dalam lanskap keagamaan Amerika Serikat. Meskipun terjadi penurunan jangka panjang dalam identifikasi Kristen, data terkini mengindikasikan adanya stabilisasi dalam beberapa tahun terakhir. Survei Lanskap Keagamaan 2023-2024 yang dilakukan oleh Pew Research Center memberikan wawasan mendalam tentang perubahan keyakinan dan praktik keagamaan di AS.
Pola perubahan identitas keagamaan
Studi ini mengungkapkan bahwa sekitar 62% orang dewasa AS mengidentifikasi diri sebagai Kristen, turun dari 78% pada tahun 2007. Namun, angka ini relatif stabil sejak 2019. Sementara itu, populasi yang tidak berafiliasi secara agama atau “nones” telah meningkat menjadi 29%, naik dari 16% pada 2007.
Pergeseran ini terlihat di berbagai kelompok demografis, namun lebih menonjol di kalangan liberal dibandingkan konservatif. Saat ini, terdapat lebih banyak “nones” daripada Kristen di kalangan liberal, suatu perubahan signifikan sejak 2007.
Menariknya, pemuda AS cenderung kurang religius dibandingkan generasi yang lebih tua. Misalnya, hanya 46% dewasa muda berusia 18-24 tahun yang mengidentifikasi diri sebagai Kristen, dibandingkan dengan 80% orang dewasa berusia 74 tahun ke atas.
Faktor-faktor di balik tren keagamaan
Beberapa faktor berkontribusi pada perubahan lanskap keagamaan AS:
- Pergantian generasional
- Perubahan dalam praktik keagamaan di setiap kohort kelahiran
- Peningkatan perkawinan antar-agama
- Perbedaan dalam pendidikan agama anak-anak
Studi ini juga menemukan bahwa latar belakang keagamaan seseorang sangat memengaruhi identitas keagamaan mereka sebagai orang dewasa. Orang yang dibesarkan di rumah tangga yang sangat religius lebih cenderung tetap religius sebagai orang dewasa.
Dimensi spiritualitas dalam masyarakat AS
Meskipun terjadi penurunan dalam afiliasi keagamaan tradisional, survei menunjukkan tanda-tanda penguatan spiritualitas di kalangan orang Amerika. Sebanyak 43% responden melaporkan bahwa mereka telah menjadi lebih spiritual sepanjang hidup mereka, dibandingkan dengan hanya 11% yang mengatakan mereka menjadi kurang spiritual.
Mayoritas orang Amerika percaya pada konsep-konsep spiritual seperti:
Kepercayaan | Persentase |
---|---|
Manusia memiliki jiwa/roh | 86% |
Tuhan atau roh universal | 83% |
Sesuatu yang spiritual di luar dunia alami | 79% |
Kehidupan setelah kematian | 70% |
Temuan ini menunjukkan bahwa spiritualitas dan agama tidak selalu bertentangan, dan banyak orang melihatnya sebagai aspek yang saling melengkapi dalam kehidupan mereka.
Implikasi sosial dan politik
Perubahan dalam lanskap keagamaan AS memiliki implikasi signifikan terhadap dinamika sosial dan politik negara tersebut. Orang Amerika yang sangat religius cenderung berafiliasi dengan Partai Republik dan mengekspresikan pandangan konservatif tentang berbagai isu sosial, politik, dan ekonomi.
Namun, hubungan antara agama dan politik bervariasi di antara kelompok ras dan etnis. Misalnya, perbedaan politik antara orang kulit putih yang sangat religius dan yang paling tidak religius jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok ras lainnya.
Studi ini menyoroti kompleksitas lanskap keagamaan AS kontemporer, menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan jangka panjang dalam afiliasi keagamaan tradisional, spiritualitas tetap menjadi aspek penting dalam kehidupan banyak orang Amerika. Stabilisasi terkini dalam beberapa ukuran keagamaan menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan keyakinan dan praktik keagamaan di negara tersebut.
- Polisi Memphis tangkap pria yang mengancam akan ‘membantai’ umat Katolik dengan parang - 27 Maret 2025
- Aktor ‘Jesus Crown of Thorns’ tidak terkejut Kekristenan berkembang di ‘dunia teknologi’ - 24 Maret 2025
- Statistik gereja baru : populasi Katolik meningkat, pekerja pastoral berkurang - 21 Maret 2025