Polisi Memphis tangkap pria yang mengancam akan ‘membantai’ umat Katolik dengan parang

Polisi Memphis tangkap pria yang mengancam akan 'membantai' umat Katolik dengan parang

Insiden mengkhawatirkan terjadi di Memphis saat seorang pria mengancam komunitas Katolik setempat. Polisi Memphis berhasil menangkap Zachary Liberto, 30 tahun, yang diduga mengirim email berisi ancaman untuk melakukan kekerasan terhadap umat Katolik dengan menggunakan parang. Peristiwa ini mengguncang komunitas keagamaan dan memunculkan keprihatinan tentang keamanan di tempat ibadah.

Ancaman serius terhadap gereja Katolik di Memphis

Pada 20 Maret 2025, Departemen Kepolisian Memphis menangkap Zachary Liberto setelah melakukan penyelidikan terhadap email berisi ancaman yang dikirimkan kepada staf Gereja Katolik St. Louis. Email tersebut berisi ancaman yang sangat mengkhawatkan, di mana Liberto diduga mengancam akan “membantai orang-orang di gereja itu dengan parang” jika permintaannya tidak dipenuhi dalam waktu 24 jam.

Direktur musik gereja menerima email tersebut dan meneruskannya kepada individu yang disebutkan dalam ancaman, yang kemudian melaporkan masalah ini kepada pihak berwenang. Menurut laporan polisi, pengirim email meminta rekaman video dari insiden yang tidak terkait sebagai bagian dari ancamannya.

Ancaman ini diambil sangat serius oleh pihak kepolisian, mengingat informasi bahwa tersangka diketahui memiliki parang yang dijuluki “chete” dan kemungkinan juga memiliki senjata api. Pihak gereja juga menemukan sampah yang diletakkan di bak pembaptisan pada hari yang sama, sehingga semakin memperkuat kekhawatiran mereka.

Penangkapan dan tuntutan terhadap tersangka

Zachary Liberto kini menghadapi tuduhan melakukan tindakan terorisme, yang jika terbukti bersalah, dapat mengakibatkan hukuman penjara antara 15 hingga 60 tahun. Informasi dari pihak yang melaporkan mengindikasikan bahwa Liberto tinggal di pemukiman tunawisma di kota Memphis dan diduga memiliki masalah kesehatan mental yang belum terdiagnosis.

Berikut adalah kronologi peristiwa yang mengancam umat Katolik di Memphis:

  1. Tersangka mengirim email berisi ancaman pada 20 Maret 2025
  2. Direktur musik gereja meneruskan email ke pihak terkait
  3. Laporan polisi diajukan segera setelahnya
  4. Pihak gereja menemukan sampah di bak pembaptisan pada hari yang sama
  5. Polisi Memphis melakukan penangkapan terhadap tersangka

Menurut juru bicara Keuskupan Memphis, Rick Ouellette, Liberto sebelumnya pernah datang ke gereja dan dikenal oleh beberapa staf paroki. Tidak pernah terjadi konfrontasi fisik atau verbal antara tersangka dengan staf atau jemaat gereja sebelum insiden ini.

Polisi Memphis tangkap pria yang mengancam akan 'membantai' umat Katolik dengan parang

Respons gereja dan langkah keamanan

Insiden ini memicu respons cepat dari pihak Gereja Katolik St. Louis dan Keuskupan Memphis. Rick Ouellette menyatakan penghargaan mereka terhadap aparat keamanan atas respon cepat dalam menangkap tersangka. Sidang evaluasi mental untuk tersangka dijadwalkan pada pagi hari tanggal 7 April 2025.

Langkah Keamanan Cakupan
Rencana keamanan di Gereja St. Louis Sudah disiapkan dan diimplementasikan
Sistem keamanan di paroki lain Diterapkan di 46 paroki
Perlindungan sekolah Katolik Mencakup 13 sekolah di Tennessee Barat

“Kami berdoa untuk semua pihak yang terlibat,” tambah Ouellette, menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan komunitas beragama saat ini. Insiden ini menjadi pengingat bagi semua tempat ibadah untuk memperhatikan prosedur keamanan mereka.

Kasus ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh institusi keagamaan dalam menyeimbangkan keterbukaan terhadap masyarakat dengan kebutuhan untuk menjaga keamanan para jemaat. Respons cepat dari pihak gereja dan kepolisian dalam insiden ini telah membantu mencegah kemungkinan terjadinya tragedi yang lebih besar.

jose
Scroll to Top