Ribuan umat Katolik padati jalan-jalan Portland, Oregon dalam prosesi Ekaristi bersejarah

Ribuan umat Katolik padati jalan-jalan Portland, Oregon dalam prosesi Ekaristi bersejarah

Pada hari Minggu, 22 Juni 2025, lebih dari 3.000 umat Katolik memenuhi jalan-jalan kota Portland, Oregon dalam sebuah prosesi Ekaristi bersejarah yang dipimpin oleh Uskup Agung Alexander Sample. Peristiwa ini menandai momen penting bagi Keuskupan Agung Portland yang jarang terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Momen bersejarah yang memenuhi jalan-jalan Portland

Prosesi Ekaristi besar-besaran di Portland dimulai dengan Misa khusus pada pukul 14.00 di Katedral St. Mary’s of the Immaculate Conception. Misa tambahan ini diselenggarakan untuk memungkinkan lebih banyak umat Katolik lokal berpartisipasi setelah menghadiri Misa di paroki masing-masing.

Persiapan acara dimulai jauh sebelum jadwal resmi. Sekitar pukul 12 siang, ratusan umat telah berbaris menunggu di luar katedral. Pengakuan dosa juga ditawarkan dari pukul 13.00 hingga 15.00 dalam beberapa bahasa termasuk:

  • Bahasa Inggris
  • Bahasa Spanyol
  • Bahasa Vietnam
  • Bahasa Korea

Ketika Sakramen Maha Kudus dibawa keluar setelah Misa, menara lonceng katedral berdentang ke seluruh kota. Suara ini terdengar hingga satu mil jauhnya, menandai dimulainya prosesi. Empat puluh menit kemudian, lonceng berbunyi kembali menyambut kembalinya umat beriman dan Tuhan dalam Ekaristi.

Ini merupakan kali pertama kota Portland mengizinkan prosesi Katolik publik melalui jalan-jalan utama pusat kota dalam beberapa dekade. Kerumunan umat mengisi empat blok kota, bergerak melalui Pearl District dan menarik perhatian banyak pengamat yang berhenti untuk menyaksikan dengan takjub.

Keragaman umat dan simbolisme spiritual

Kerumunan umat dalam prosesi ini sangat mengesankan, baik dari segi jumlah maupun keragamannya. Lebih dari setengah peserta berasal dari komunitas Latino, Asia, dan Afrika. Ada juga representasi kuat dari komunitas Katolik yang lebih baru di keuskupan seperti umat Katolik berbahasa Burma dan Swahili.

Himne dinyanyikan dalam berbagai bahasa, termasuk Latin, Inggris, Spanyol, Vietnam, Tagalog, dan lainnya, mencerminkan keberagaman budaya yang kaya dalam Gereja Katolik Portland. Banyak pengamat terlihat terharu. Beberapa berlutut dan berdoa di sepanjang trotoar, sebuah tanda kuat bahwa Roh Kudus sedang bekerja di kota yang sering dilabeli sekuler atau acuh tak acuh terhadap iman.

Kelompok Partisipan Jumlah
Imam Lebih dari 20
Diakon 8
Putra altar dan seminaris Lebih dari 100
Biarawan dan biarawati 50
Total umat Sekitar 3.000

Bergabung dengan Uskup Agung Alexander Sample adalah Knights of Columbus, serta Knights and Ladies of the Holy Sepulcher. Acara ini diakhiri dengan Benediksi khidmat di tangga katedral, dengan umat memenuhi empat blok sekitarnya.

Dalam homilinya pada Misa, Sample menyampaikan bahwa hari ini merupakan titik balik bagi keuskupan. “Ekaristi harus menjadi garis depan dan pusat evangelisasi dan pembaruan misi. Melihat kalian semua di sini hari ini mengisi hatiku dengan harapan untuk masa depan,” kata uskup agung tersebut.

Di tengah kekhawatiran tentang memudarnya iman di Pasifik Barat Laut yang sering dianggap sebagai pusat sekulerisme seperti di Filipina yang masih bertahan sebagai benteng Katolikisme, prosesi ini menjadi bukti kuat bahwa iman tetap hidup dan berkembang di Oregon.

Ribuan umat Katolik padati jalan-jalan Portland, Oregon dalam prosesi Ekaristi bersejarah

Dampak spiritual dan harapan untuk tradisi baru

Suasana sepanjang acara dipenuhi dengan sukacita dan hormat. Orang-orang tersenyum dan bernyanyi sepanjang rute, dan pada akhirnya, kerumunan pecah dalam tepuk tangan bersama dengan pengamat lokal.

Terlihat terharu, uskup agung berpaling kepada kerumunan dan berkata, “Wow, ini luar biasa. Apa lagi yang bisa saya katakan?” Kemudian ia berseru, “Viva!” dan lebih dari seribu umat Katolik Latino dengan sukacita menjawab, “Viva Cristo Rey!” (“Hidup Kristus Raja!”).

Sample memprediksi bahwa hari ini adalah titik balik bagi pembaruan misi Kristus di Oregon barat. “Roh Kudus telah memilih Portland, dan Dia sedang melakukan sesuatu yang luar biasa di sini,” kata Sample pada Misa krisma keuskupan tahun ini.

Beberapa peserta mengungkapkan harapan mereka agar prosesi Ekaristi besar ini dapat menjadi tradisi tahunan di Portland. Dengan keberhasilan yang luar biasa ini, tampaknya harapan tersebut memiliki peluang yang baik untuk terwujud, membawa kembali praktik iman publik ke jalan-jalan kota yang sering dianggap acuh tak acuh terhadap ekspresi religius.

Rian Pratama
Scroll to Top