Mengapa Catholics for Catholics memilih Mar-a-Lago untuk gala doa mereka

Mengapa Catholics for Catholics memilih Mar-a-Lago untuk gala doa mereka

Mar-a-Lago, properti milik mantan Presiden Donald Trump, telah menjadi pusat politik konservatif di Amerika Serikat. Organisasi Catholics for Catholics memilih lokasi prestisius ini untuk acara “Catholic Prayer for America” mereka yang akan dihadiri oleh lebih dari 100 imam, biarawati, dan rohaniwan Katolik. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan strategis dan simbolis.

Alasan strategis pemilihan Mar-a-Lago sebagai tempat doa

Mar-a-Lago bukan sekadar resor mewah di Palm Beach, Florida. Bagi organisasi Catholics for Catholics, properti ini mewakili pusat kekuatan politik Amerika di luar Washington D.C. John Yep, presiden dan CEO organisasi tersebut, menekankan pentingnya lokasi ini dengan menyatakan, lokasi ini dipilih karena merupakan rumah pribadi presiden Amerika Serikat.

Signifikansi dari pertemuan ini diungkapkan oleh Cameron Moore, anggota dewan Catholics for Catholics, yang menjelaskan bahwa Mar-a-Lago adalah tempat berlangsungnya pertemuan-pertemuan tingkat tinggi yang memengaruhi arah politik negara. Mereka memandang doa untuk presiden dan propertinya sebagai tindakan yang kuat secara spiritual.

Acara yang dijadwalkan pada 19 Maret ini dipilih untuk menandai Pesta Santo Yosef, hari yang sangat penting bagi umat Katolik. Ini bukanlah kali pertama organisasi tersebut mengadakan acara di “Gedung Putih Musim Dingin” ini, karena tahun lalu mereka telah menyelenggarakan gala yang dihadiri oleh aktor James Caviezel dan tokoh-tokoh pendukung Trump seperti Roger Stone dan Letnan Jenderal Michael Flynn.

Beberapa faktor yang membuat Mar-a-Lago menjadi pilihan ideal:

  • Lokasi yang memiliki prestise politik tinggi
  • Simbol koneksi dengan mantan dan sekaligus presiden terpilih
  • Jangkauan media yang luas untuk menyebarkan pesan
  • Kapasitas untuk menerima banyak tamu penting
  • Lingkungan yang eksklusif dan aman

Latar belakang politik dan pengaruh Catholics for Catholics

Catholics for Catholics didirikan pada 2022 dan telah mendapat label sebagai “kelompok iman kombatif baru” oleh beberapa media. Organisasi ini telah menunjukkan sikap yang tegas terhadap isu-isu sosial dan politik. Contohnya, dua tahun lalu mereka mengumpulkan 5.000 orang untuk memprotes kehadiran kelompok drag satir The Sisters of Perpetual Indulgence pada acara LGBTQ di Dodger Stadium.

Selama pemilihan presiden lalu, kontribusi Catholics for Catholics dan kelompok sejiwa lainnya terbukti penting dalam kemenangan Trump. Hasil jajak pendapat keluar dari NBC News dan CNN menunjukkan Trump unggul 18 poin persentase dari Kamala Harris di kalangan pemilih Katolik, dengan perbandingan 58% berbanding 40%. JD Vance tekankan pentingnya melindungi umat Katolik dalam Sarapan Doa Nasional yang juga menunjukkan dukungan kuat dari kalangan konservatif religius.

Latar belakang politik juga menjadi faktor pendorong lainnya. Organisasi ini tidak hanya menentang kebijakan mantan Presiden Joe Biden (Katolik kedua yang terpilih menjadi presiden AS setelah John F. Kennedy), tetapi juga menunjukkan ketidakpuasan terhadap Paus Fransiskus. Menurut Yep, fokus organisasi adalah pada bagaimana iman diterapkan pada kebijakan dan tindakan pemerintah.

Mengapa Catholics for Catholics memilih Mar-a-Lago untuk gala doa mereka

Para pembicara dan dampak yang diharapkan dari gala doa

Daftar pembicara di acara Mar-a-Lago mencerminkan posisi politik yang dianut oleh Catholics for Catholics. Berikut tabel beberapa pembicara utama dan latar belakang mereka:

Nama Latar Belakang Signifikansi
Jean Marshall Dijatuhi hukuman 24 bulan penjara karena aksi terkait klinik aborsi Simbol perjuangan anti-aborsi
Joe Thomas Diampuni oleh Trump atas pelanggaran terkait serangan Capitol 6 Januari Mewakili pendukung loyal Trump
Uskup Joseph Strickland Dicopot dari jabatannya di Tyler, Texas oleh Paus Fransiskus pada 2023 Mewakili sayap konservatif gereja Katolik

Cameron Moore mengungkapkan bahwa tujuan utama acara ini adalah agar para rohaniwan yang hadir kembali ke jemaat mereka dan menyebarkan pesan yang mereka terima di acara tersebut. Dengan banyaknya imam yang memiliki podcast atau saluran komunikasi lainnya, Moore berharap pesan dari acara ini dapat menjangkau jutaan orang di seluruh Amerika Serikat.

Yep menambahkan bahwa beberapa rohaniwan yang hadir berasal dari Florida, yang menurutnya penting bagi penduduk lokal untuk mengetahui bahwa para pemimpin iman mereka berkumpul di Mar-a-Lago. Ini memperkuat kesan bahwa acara tersebut bukan hanya berdimensi nasional tetapi juga memiliki signifikansi lokal.

jose
Scroll to Top