St. Dominic Academy tutup saat Katolikisme semakin populer di Maine

St. Dominic Academy tutup saat Katolikisme semakin populer di Maine

Kabar penutupan program sekolah menengah St. Dominic Academy di Auburn telah mengejutkan banyak pihak di Maine. Meskipun pendidikan Katolik menghadapi tantangan dalam hal pendaftaran siswa, data terbaru menunjukkan bahwa agama Katolik justru mengalami peningkatan popularitas di negara bagian ini. Fenomena ini menciptakan paradoks menarik yang layak untuk diteliti lebih dalam.

Penutupan St. Dominic Academy di tengah tren keagamaan

Keuskupan Katolik Roma Portland telah mengumumkan penutupan program sekolah menengah di St. Dominic Academy setelah tahun ajaran ini berakhir. Pengumuman ini disampaikan oleh Uskup James Ruggieri kepada keluarga siswa pada akhir Maret 2025. Alasan utama penutupan adalah masalah keuangan yang disebabkan oleh rendahnya jumlah pendaftaran siswa.

Saat ini, hanya 137 siswa yang terdaftar di program sekolah menengah St. Dominic Academy. Jumlah ini tidak mencukupi untuk mempertahankan operasional sekolah dari segi finansial. Dengan penutupan ini, Maine akan hanya memiliki satu sekolah menengah Katolik yang tersisa di seluruh negara bagian.

Situasi ini tampaknya kontradiktif mengingat data terbaru menunjukkan peningkatan popularitas Katolikisme di Maine. Menurut Sensus Agama Amerika Serikat yang dilakukan oleh Association of Statisticians of American Religious Bodies, Katolikisme tetap menjadi agama paling populer di Maine. Hal ini sejalan dengan fenomena global tentang bagaimana agama memengaruhi budaya populer, sebagaimana dibahas dalam artikel tentang Silicon Valley yang merangkul Kristen dengan Peter Thiel membantu pergeseran budaya teknologi.

Tren Katolikisme di Maine: analisis data dekade terakhir

Data statistik menunjukkan pola menarik tentang perkembangan Katolikisme di Maine selama beberapa dekade terakhir. Meskipun kepatuhan terhadap Katolikisme mengalami penurunan secara nasional selama tiga dekade terakhir, situasi di Maine menunjukkan pola berbeda. Katolikisme di Maine yang sebelumnya menurun justru mengalami kenaikan antara tahun 2010 hingga 2020.

Berikut adalah perbandingan persentase penduduk Maine yang menganut Katolikisme selama beberapa dekade:

Tahun Persentase Katolik di Maine Tren
1980 Tinggi (titik awal pengukuran) Baseline
1990-2000 Menurun Negatif
2000-2010 Menurun Negatif
2010-2020 Meningkat Positif
2025 Lebih rendah dibanding 1980 Stabil dengan tren positif

Meskipun terjadi peningkatan dalam dekade terakhir, persentase penduduk Maine yang mengidentifikasi diri sebagai Katolik masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun 1980, saat pengumpulan data ini dimulai.

St. Dominic Academy tutup saat Katolikisme semakin populer di Maine

Paradoks pendidikan Katolik di Maine

Paradoks yang muncul adalah meningkatnya popularitas Katolikisme tidak berkorelasi dengan peningkatan pendaftaran di sekolah-sekolah Katolik. Saat ini terdapat 10 sekolah dasar dan menengah pertama Katolik di Maine, tetapi dengan penutupan St. Dominic, akan tersisa hanya satu sekolah menengah atas Katolik di seluruh negara bagian.

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap situasi ini meliputi:

  • Perubahan demografi penduduk dengan peningkatan usia rata-rata penganut Katolik
  • Biaya pendidikan swasta yang semakin tidak terjangkau bagi banyak keluarga
  • Persaingan dengan sekolah umum yang menawarkan program berkualitas
  • Pergeseran prioritas keluarga Katolik dalam hal pendidikan anak

Maine’s Total Coverage telah menghubungi keuskupan untuk menanyakan apakah terjadi penurunan pendaftaran di sekolah-sekolah Katolik lain di Maine dan apakah mereka melihat perubahan dalam kehadiran Misa, tetapi keuskupan belum menanggapi pertanyaan tersebut dan menolak permintaan wawancara.

Masa depan pendidikan Katolik di tengah kebangkitan iman

Meskipun terjadi penutupan program sekolah menengah St. Dominic Academy, kebangkitan iman Katolik di Maine membuka pertanyaan tentang bagaimana pendidikan Katolik akan berevolusi di masa depan. Mungkin diperlukan model baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan realitas ekonomi saat ini.

Penutupan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang strategi keuskupan dalam menghadapi dinamika ini. Apakah fokus akan beralih ke pendidikan dasar dan menengah pertama, atau apakah akan ada upaya untuk membangun kembali pendidikan menengah atas Katolik dengan model yang lebih berkelanjutan, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.

jose
Scroll to Top